VoineAodn


ENTRY ABOUT LINKS STUFFS

MUSIC


Muzicons.com
Summer, tetaplah disini!

  • Title : “Summer, tetaplah disini!”

  • Author : Ivone Kwon

  • Cast :

        1. Cho Kyuhyun
        2. Miku Mizogawa
        3. (cast lainnya belum muncul di part ini)
  • Genre : Friendship
  • Rating : PG 13+
  • Length : Series
  • Part : 1 of ?
  • Song : Gomen-ne Summer ( Maafkan Summer ) by JKT48


^Cuap-cuap^

Annyeong readers, kembali lagi saya menerbitkan (?) FF series dicampur songfict yang nggak tau kapan lanjutannya -_-“ #plak. Jadi untuk yang ga sabaran, jangan harap part selanjutnya segera diposting. Mungkin butuh waktu berminggu-minggu baru saya posting. TT.TT mianhe :’D Yaudah tanpa banyak cuap-cuap. Silahkan baca^^ Maaf kalo typo’s bertebaran, kata-kata kurang rapi, kurang dapat feel, kesamaan alur cerita.  Yah, maklum authors males+abal *digaplok readers* Tapi ini 100000% hasil author sendiri J

HAPPY READING~~ Don’t forget to RCL. Gomapseumnida^^ *bows*

=================================================================================

~Miku POV ON~

Namaku Miku Mizokawa. Sekarang aku sedang menjalani program beasiswa pertukaran pelajar di Negeri Ginseng  selama 1 tahun. Aku duduk di Jungsan Senior High School grade 2. Semenjak haha menyuruhku menerima beasiswa di Korea, kehidupanku berubah total. Yah, meskipun Jepang-Korea satu rumpun, tetapi tetap saja kehidupanku berubah. Sekarang aku harus belajar mandiri menghadapi semuanya, apalagi di umurku yang cukup belia. Ini merupakan tantangan  bagiku. Errrr...... T.T huhuhu tapi, terkadang aku rindukeluarga yang bisa kujadikan tempat bermanja-manjaan, meluapkan keluh kesah, berbagi cerita >.< tapi sekarang..... Yah begitulah.

“Waaaaah hari ini sangat melelahkan!! Hum, hari ini? Ahh! Mungkin setiap hari sejak kepindahanku T.T aiish kenapa aku menerima tawaran beasiswa ini? Baka!”  kuseret langkahku meninggalkan pintu gerbang sekolah sambil terus menggerutu. Bagaimana tidak? Tugas-tugas menumpuk dan harus diselesaikan secepatnya. Otak ini rasanya penat sekali. Aku muak dengan semuanya. Yap, aku harus begadang, tidur larut malam untuk melembur PR-PR. Huuh benar-benar menyebalkan.

“Ah, ingin rasanya aku pergi ke tempat ajaib itu itu. Setidaknya, hanya disituah tempat tertenang yang ada di daerah sini” gumamku

Maka aku putuskan untuk sekedar berjalan-jalan melepas penat mengunjungi tempat itu. Memang, tak banyak orang yang mengetahui tempat ini. Meskipun baru 1 bulan tinggal disini, tapi sungguh! Jika penat melanda aku segera ke tempat itu untuk mencari ketenangan. Dan hasilnya? Selepas menikmati keindahan panorama yang disuguhkan, otakku yang sebelumnya terbebani oleh sampah-sampah yang mengerikan itu seketika langsung hilang. Seperti penat itu ikut berdebur bersama datangnya ombak. Kekeke. Ajaib bukan?

Sudah hampir 5 menit aku berjalan kaki, menyusuri jalanan menuju ke tempat ajaib ditemani langit pinggiran kota yang terik.

“Aah, sudah pukul 12:45 rupanya” sejenak kulirik jam tangan yang berada di ponselku. Kupercepat langkahku. Ingin rasanya segera sampai ke sana.

“Dirimu duduk memeluk lutut
Di pinggiran geladak
Menghitung banyaknya ombak
Datang mendekat”

“AAH! Akhirnya sampai jugaaa!! ^^” huuuh rasanya aku ingin berteriak saja, agar semua penat di otakku bisa keluar semua.
“AAA-!” Baru saja ingin membuka mulut. Tapi, segera kuurungkan niatku.
*DEG*
“Dia lagi,”

Belum lama sorot mataku memandang hamparan warna kebiruan, tiba-tiba lensaku terfokus oleh sosok yang tak asing lagi.

Dia.

Masih sama seperti pertama kali aku melihatnya. Selalu duduk dipinggiran geladak itu sambil memandang lepas laut biru.

Dia...
Seseorang yang baru seminggu ini kukenal. Seseorang yang bisa dibilang menemaniku disini. Seseorang yang......

Tanpa kusadari sebuah senyuman terulas di bibirku. Langsung saja aku berlari ke geladak untuk menemuinya.

“Diriku ada di sampingmu
Seakan mau mengganggu
Saat sengaja ajak bicara
Kau memukul bahuku”

Hup, dan sekarang aku sudah duduk berada disampingnya.

“Annyeong Kyuhyun-ah! Aku menemukanmu disini lagi ^_^ hahaha.” ujarku sambil mendongak ke samping agar bisa melihat wajahnya.

Tampaknya ia sedikit terkejut oleh kehadiranku, terlihat jelas di raut wajahnya yang tampak seperti orang yang kebingungan >.< kekeke!

“Bocah hey kyuhyun-ah!! Heh kau! Kenapa tak membalas sapaanku bodoh! Apa kau sudah tuli? Eoh?” ku goncang-goncangkan badannya tapi masih saja dia hanya diam sambil memandang laut biru.

“Aish, bisakah kau tidak cerewet noona! Dan satu lagi! Aku bukan bocah dan aku punya nama huh” sontak dia berteriak sambil menyenggolkan tangannya ke bahuku.

“Ah, appo! Kenapa kau menyenggol bahuku degan keras sekali” rintihku sambil menyengir.
“Laut yang sangatlah biru
Menyerupai kasih sayang
Yang mengajari, suatu arti
Dari keabadian” 

Walaupun aku menggerutuinya, dia hanya berdehem kecil.

“Uh, benar-benar namja dingin” runtukku sambil menatapnya

“Eh? Apa kau bilang hah?”

Aish sial, kata-kataku terdengar olehnya.

“Aniya,” jawabku singkat

Diam.
Kami seperti sibuk dengan pikiran kami masing-masing. Entah, seberapa lama lagi aku tahan berdiam diri seperti ini. Untuk saat ini, mungkin aku ataupun dia lebih memilih diam dan menyatu dengan deburan ombak. Menikmati birunya laut lepas, menikmati angin laut yang tanpa seizinku menyibak-nyibakkan rambutku yang tergerai bebas. Sesekali kupejamkan mataku dan kuhirup dalam-dalam aroma di sekitarku. Hmm, dan juga diam-diam aku menghirup aroma khas namja ini. Benar-benar bisa menenangkan otakku. Kurasakan setiap desiran waktu yang bergulir disini, kurasakan semua itu merasuk ke dalam tubuhku. Walaupun terik matahari setia menghujami kepalaku yang sebagian orang akan mengeluh pusing jika terkenanya, tapi lain dengan aku yang malah menikmati suasana ini. Sekerjap barisan burung-burung berseliweran tepat diatas kepalaku. Seperti mengisyarakkan kalau mereka juga sedang bahagia.

“Heh bodoh, kenapa kau diam terus?”

Sontak kubukakan mataku setelah mendengar suara khas baritone itu.

 “Ahh, ah tidak, siapa yang diam, aku hanya sedang menikmati indahnya surga dunia ini(?). Kau, tadi juga kan yag menyuruhku diam sekarang aku diam! Sekarang kau malah memprotes! Namja aneh”

“AH, mianhae. aku tadi mengacuhkanmu. Aku masih malas untuk bangkit dari lamunanku”. Terdengar nada penyesalan darinya.


“Maafkan summer menyilaukan
Saat tatap wajahmu dari samping
Dalam hatiku ingin menyentuhmu lembut
Keisenganku saja”


“MWO? Minta Maaf? Huh, begitu mudah kau berubah fikiran namja aneh! Kau sangat labil!” kembali kutatap wajahnya sembari meneriaki tepat di depannya. Haha melihat ekspresinya yang datar bercampur penyesalan sangatlah konyol

“Heh, kau beraninya mengatakanku namja labil! Kau itu yang masih labil! Aku ini sunbaenim mu!” selorohnya tak mau kalah

“Ah, aku tak peduli padamu! Yang jelas kau namja labil!! dan kau harus terima pembalasan ini karena kau tadi mengacuhkanku” sontak kucipratkan air laut ke wajahnya.

“Yak yakk!! Yeoja sialan!! Berani-beraninya kau mencipratiku dengan air laut! Aisshh asiin grrrr! Tunggu pembalasanku Miku-ya!

Sontak aku berlari menjauhinya.

“Ayoo tangkap aku kalo bisaa!!”

Terlihat raut wajahnya sangat geram dan sepertinya akan membalasku. Aku hanya cekikikan mendengar suaranya yang galak itu.

 “Maafkan summer cinta ini
Meskipun hanya teman terasa sedih
Hanya angin laut yang sejak dari dulu
Bertiup menujumu Maafkan summer”

“Yak, kau jangan mendekat ke arahku, atau kau akan ku tonjok” kukepalkan tanganku mengisyaratkan sebuah peringatan

“Dih, GR siapa juga yang akan menangkapmu. Aku hanya berdiri sebentar saja sambil merenggangkan otot-ku yang sedari tadi pegal”

Ah, yang benar saja, ku kira dia akan mengejarku, tapi nyatanya tidak. Kulihatnya sekilas, benar saja, dia hanya merenggangkan otot-ototnya. Aigoo.... Sebenarnya, hati namja ini terbuat dari apa? Mengapa begitu dingin sekali?

“Hey bodoh! Kenapa kau betah berdiri lama-lama di bawah terik matahari?” tiba-tiba saja pria aneh ini sudah ada di depanku. 

“Mwoya?? Sejak kapan kau berdiri di depanku? HEH jangan coba-coba membalasku ya!” geramku sembari mengepalkan tangan

“Cih, dasar yeoja GR. Aku turun dari geladak, karena aku mau pulang. Yah, sudah hampir pukul 2 siang. Ja mata ne!!” ucapnya sembari membalikkan tubuhnya dan berjalan menjauhi diriku.

“Aish, eeooh kau kenapa ......” ucapku terputus

Aku hanya bergumam sejak namja aneh itu melambaikan tangannya. Errr Percuma saja, berteriak sekeras apapun, dia pasti tak akan berbalik. Itu sudah menjadi kebiasaannya.

Akhirnya, kugandrungi tepian pantai ini sendirian, masih sama, menatap laut lepas ditemani angin-angin yang sedari tadi bergelayut manja di rambutku.

^^ FLASBACK ON ^^

“Jadi, mulai saat ini kita teman?” ucapku sambil masih menatapnya.

“Teserah kau” balas namja itu dengan pandangan masih lurus ke depan

“Aish jinjja, aku senang sekali berteman denganmu ^^!”

“Huh, kenapa kata-katamu tadi sedikit menggelikan ditelingaku?” jawabnya sembari mengerinyitkan dahi

“Aish, apanya yang menggelikan! Aku hanya mengatakan yang sesungguhnya! Aku sangat senang berteman denganmu ^^. Mulai sekarang, aku akan rutin menemuimu” balasku bersemangat

“Terserah kau,” ucapnya datar


^^ FLASHBACK OFF^^

Sejenak ku lenguhkan nafas panjang. Memori yang kubuat bersamanya seminggu yang lalu itu muncul kembali.

“Perasaan apa ini,....”

Sedih? Apakah aku sedih karena dia sudah tidak berada di jangkauan mataku?
Ataukah aku kecewa? Karena dia terus bersikap dingin kepadaku?

“Apa dia tidak menyukaiku?”
“Molla...” gumamku risau.

~MIKU POV OFF~

_KYUHYUN POV ON_

“Apa aku terlalu menyebalkan di mata yeoja itu?”

“Sebenarnya, aku ingin sekali mengenalnya lebih baik. Tapi, ada yang membuatku berfikir dua kali untuk menganggapnya.”

“Aissh, kejadian itu lupakan! Kejadian itu sudah setahun yang lalu kyuhyun! Kau harus bisa melupakannya, ani mungkin menghapusnya sampai tidak meninggalkan memori setitikpun.” gumamku frustasi

Kalian tahu, mengapa aku mengacuhkan errr temanku tadi?

Dia, dia sangat mirip dengan seseorang yang berharga.
Berharga di masa laluku.

“Ani mereka merupakan individu yang berbeda! Dia,.... tak mungkin ...” risauku tak karuan

Tapi, takdir berkata lain. Senyumnya, sorot mata hazelnya yang teduh dan yang paling membuatku sesak adalah, saat ia memanggil namaku dengan sebutan itu,suara itu.... Sungguh sangat mirip.

Entah, rencana apa lagi yang akan tuhan berikan kepadaku. Aku telah bersusah payah untuk melupakannya. Setahun, bukan waktu yang singkat.

Tapi...

Di tengah-tengah usahaku

Mengapa aku malah dipertemukan dengan yeoja yang mirip dengan sesorang di masa laluku.
Sungguh, aku ingin terlepas darinya. Dari bayang-bayangnya, dari siluetnya. Aku tak mau lagi terjebak dalam memori itu.

“Molla molla, dia... diaaa... a-aa-ku takut dia akan seperti.....”

“Aahh.... andwee.. andwe,... kau tak boleh berfikir sepert itu...”

“AAAH, MICHEOSEO” teriakku brutal

Kuhempaskan tubuhku ke sofa, entah sudah berapa kali aku memikirkan hal ini. Entah, apa keputusan yang akan aku buat. Entah, sampai kapan aku harus mengacuhkan yeoja itu. Entah, dan entah. Mungkin hanya waktu yang bisa menjawabnya. Kupejamkan mataku dari kekonyolan hidup ini. Berharap saat membuka mataku, aku lupa segalanya.
.
.
.
.
.
.
TBC~ :’D

Mianhaeyo, harus TBC. RCL nee ^^ ghamsa :* Entah kapan mau ngelanjutin FF ini T^T mungkin kalo masih ada waktu luang :D wkwkwk Mianhaeyooo *bows*
Don’t forget RCL YAAA~~ Gomapseumnida ~*ngibrit*











1 comment[s] | back to top