MUSICMuzicons.com | Utakata Hanabi (Oneshoot - Songfict)
Annyeong ^^ I’m back!! *ga ada yang nanya* mian. Saya jadi
rajin nulis fanfict. Wee I must keep trying trying. Ah, somenone ever said to
me “ Practise make Perfect” dan sakhirnya saya rajin nulis-nulis FF. hehe
walaupun rada geje (?) gila(?) amburadul (?) dsb. Sekali lagi THANK’s bangeeet
buat readers yang sudi membacanya.
*bows yang paling dalem*
Kali ini, saya mau buat songfict lagi. Diangkat dari sebuah
lagu ballad jepang. Yang dinyanyikan
oleh grup band Supercell judulnya Utakata
Hanabi. Lagu ini pernah jadi lagu endingnya anime Naruto. So, bagi readers
yang doyan Naruto pasti tahu lagu ini. Ini lagu favorit sekaleeee. Daebak
pokoknya. Walaupun dalam bahasa jepang (?) aku buat fanficnya dalam korea (?)
dan main-castnya juga hallyu star *plak* mian kalo ngga nyambung u,u
Oke tanpa basa-basi here it’s!!
Title : bulkkoch (korea) / hanabi (jepang) ( Kembang Api )
Author : Ivone Kwon
Main cast :
-
Chen /
Kim Jong Dae (EXO M)
-
IU / Lee Ji-eun
Other cast :
( none ) because it’s
songfict I want just 2 ppl ._. biar lebih dapet (?) chemistry
Length : Oneshoot / Songfict
Genre : Romance, ……
Rating : 14+
Song by : Supercell –
Utakata Hanabi
Original idea+plot original made by me.
Happy Reading guys~
“ Afureru hito
de nigiwau hachigatsumatsu no omatsuri
yukata o kite geta mo haite karankoron oto o tateru”
“ Kesibukan festival di akhir Agustus yang
penuh sesak dengan orang-orang
Kupakai yukata dan geta, membuat suara keletak-keletak”
Chen POV
Senja bergelayut
malu-malu di ufuk barat. Meliukkan maha karyanya. Maha karya sang pencipta (?)
Goresan garis melintang yang membentang dari utara sampai ke selatan.
Pancaran warna oranye bersembur violet itu. Sungguh, ini benar-benar indah.
Aku menikmatinya, sejenak ku teguk coffee can yang baru ku beli di sebuah mesin minuman yang terletak di ujung jalan ini. Langkahku belum terhenti masih saja berjalan. Sambil kupandangi sekeliling pinggiran sungai ini. Pandangan yang kembali menerawang. Ya, di tepi sungai Han di kota Tokyo ini. Sibuk, hiruk dan pikuk. Itulah yang aku lihat. Orang-orang tampak menunjukkan wajah bahagia menyambut hari ini. Yukata dan geta sempurna mereka pakai. Di jalanan ini, aku tahu , mereka dengan setia menunggu dimulainya Okazaki Fireworks Festival . Pesta Hanabi ini dilakukan setiap tahun di bulan Agustus, Sabtu pertama. Pesta yang menandakan berakhirnya musim panas tahun ini. Pesta ini diadakan di pinggiran sungai dengan perahu-perahu yang cukup banyak disertai dengan lentera yang semakin menambah ramai pesta Hanabi. Pesta kembang api akan dimulai ketika matahari mulai terbenam. Tapi, aku yakin. Rona bahagia mereka hanyalah sementara. Aku yakin itu. Apakah aku cukup yakin untuk mengatakannya? Jawabannya iya. Sungguh aku tak berdusta. Karena, karena….. “Arrggh,,” kuremas coffee can ku. Kulemparkannya sembarangan, tak peduli terkena orang atau bahkan terkena petugas kebersihan . Sejenak kukeluarkan foto yang sedari tadi tersimpan di sakuku. Melihat nya begitu dalam. “Aku ingin momen yang abadi bukan foto ini!” Marah, kecewa, hina telah menodai sucinya sore ini. Agustus, kenapa kau begitu cepat datang, Memaksaku aniya! mungkin menyeretku terjebak dalam labirynth memori itu. “Tolong aku, keluarkan aku dari labirynth masa lalu, siapapun” teriakku meracau Bodoh, aku seperti orang kesakitan yang sedang meraung-raung ditengah-tengah kebahagian warga Tokyo.
Bodoh, aku aku
mungkin satu-satunya pengunjung yang sama sekali tidak berbahagia. Ramai,
sungguh tempat ini sangat ramai. Tapi naas ‘keramaian’ itu tak dapat menyusup
masuk dalam tubuhku. Rasanya benteng-benteng labirynth itulah yang menghadang mereka.
-flashback-
Chen POV
“
“Hei chen!! Kau!!! yak kau sini!! Ini aku IU!”
Telingaku sibuk menangkap sumber suara itu. Dan yak! Mataku
tertuju pada seorang yeoja yang sedang melambai-lambaikan tangan. Di tengah-tengah
kerumunan. Yeoja yang sedang memakai yukata berwarna pink dengan aksen bunga sakura berwarna ungu. Tak ku sangka. Dia
benar-benar cantik dan anggun. Yah meskipun terlihat ‘sedikit lucu’ tapi, Neomu Yeoppo IU-ah
“IU. Ini benar-benar kau ?Kau kau sangat lucu sekali memakai
yukata ini!! Aigoo kau tak pantas Lee Ji-eun!! Lihatlah, kau seperti badut !! Aigoo aku tak bisa
menahan tawa. Benar-benar !! seberapa cintanya kau pada festival ini?” tak bisa
kutahan tawaku.
Ya, hari ini, kami berdiri di sini. Awalnya, dia yang
mengajakku melihat Festival ini. Aku kira mungkin hanya festival biasa. Namun,
dugaanku salah. Dia terus terus dan terus meyakinan aku kalau festival ini
bukan sekedar festival biasa. Ia-pun begitu antusias menyambutnya. Maklum, aku tak tahu seluk beluk negara ini. D
Dan, hari yang ditunggu-tunggu itu-pun datang datang
“Aiiishh!! Kau menyebalkan Chen! Iya, festival ini sangat
berharga untukku. Sudah setahun aku menunggunya!! Memangnya kenapa? Kau juga
belum pernah kan melihatnya? Aku yakin! Setelah kau melihat ini kau akan ingin
ingin dan ingin melihatnya lagi” ujarnya
Kita masih berjalan menyusuri tepi sungai han ini. Tenggelam dalam senja dan keramaian.
“Nee nee!! Kita lihat, seberapa indah hanabi-hanabi yang ingin kau
tunjukkan itu. Apakah benar aku akan menyukainya?. HAHA”
“Kau kau menyebalkaan!! Lihat saja nanti!!”
Matahari sudah hampir terbenam, kami menghentikan langkah.
Menepi dan menunggu ‘semburat-semburat’ itu menampakkan batang hidungnya
“Aisshh lama sekali, huhu T.T aku sudah tak sabar ingin
melihat atraksinya. Aduhh officialnya kenapa lelet banget sih!!” komentarnya
dengan resah
“Nee sabar lah”
Tiba-tiba terdengar suara microfon di tengah tengah keramaian
“Semuanya!! Harap tenang, Sebentar lagi sang Hanabi akan muncul. Mari kita
hitung mundur bersama-sama!”
Sontak, semua penonton berteriak untuk menghitung mundur. Ya ini memang luar biasa. Atmosfer-nya sungguh daebak.
“ Ju,
kyu,
hachi,
shichi,
roku,
yon,
san,
ni
daaaaaann
ichi “
Here we goo!! Selamat menikmati opening
hanabi nya ^^!
“fui ni agatta
hanabi o futari de miageta toki
muchuu de miteru kimi no kao o sotto nusumimita no”
“Ketika kita berdua menatap tiba-tiba kembang api yang ditembakan
Aku diam-diam mencuri pandang wajahmu yang menatapnya terpesona”
“Aigoo lihat chen lihaat!!” dia menengadahkan kepalanya
keatas, menatap hanabi itu dengan
semburat senyum yang terukir di bibirnya
Sungguh, ini Festival hanabi termegah yang pernah aku lihat. Semburat pancarannya benar-benar seperti air mancur yang menari-nari diangkasa, warnanya yang beraneka macam berhasil menggoreskan tinta semu di langit malam
“Daebak .” Opening
Festival yang benar-benar indah, gumamku.
Aku pun menatapnya.
Ani, maksudku menatap hanabi sambil mencuri pandang menatap IU. Ia terlihat begitu natural. Senyumnya, yang
mengembang. Membuatku menatapnya penuh pesona.
“ Yaa chen!! neomu
yeoppo na hanabi nya!! , cepat kau
foto aku!! Sebelum mereka benar-benar
habis!! Ppal ppali”
Raut wajahnya, senyum mungilnya. Sungguh menunjukkan ekspresi sangat sangat bahagia. Seketika itu
kukeluarkan kameraku. Dan….
*cklik cklik*
*cklik cklik*
Berhasil, ku abadikan momen indah itu. Terlihat jelas, tak
henti hentinya ia tersenyum. Mereka
berdua, IU & hanabi. Sungguh objek yang benar-benar bisa membuatku lebih lebih dan lebih
bahagia. Melebihi rasa bahagia siapapun di dunia ini.
*flashback end*
Chen POV
“kimi no koto
kirai ni naretara ii no ni
kyou mitai na hi ni wa kitto mata omoidashiteshimau yo” “Meskipun akan lebih mudah jika aku membencimu Tapi di hari seperti ini, aku yakin aku mengingatmu lagi”
“Aku, aku ingin membencimu IU, aku aku ingin sekali hilang
ingatan. Mengapa hari ini begitu cepat datang. Dan yang lebih menyakitkan,
mengapa kau membiarkan aku melewati hari spesialmu ini sendirian. Bukannya ini
hari spesialmu, tapi kau malah tidak ada, apa kau mau bermain-main denganku?
Hah? Ini hari mu!!! kau dengar itu? ”
fikiranku kembali meracau
Dan, senja mulai menyampaikan salam perpisahan. Semakin
larut dalam kesedihan ini, semakin larut aku mengenangmu, mendambamu. Sadar
sadarlah!!. Ani, tidak bisa. Aku ingin, terus dan terus bersama memori itu. Berkhayal?
Jika itu membuatku menjadi lebih baik. Akan ku lakukan.
Aku mulai mengais sisa sisa memori itu.
“konna kimochi
shiranakya yokatta
mou nido to aeru koto mo nai no ni aitai aitai nda ima demo omou kimi ga ita ano natsu no hi o” “Tak tahu perasaan semacam ini akan lebih baik Meski kita tak akan pernah bertemu lagi Aku ingin, aku ingin melihatmu Sekarang aku masih memikirkan hari musim panas ketika kau disini”
Kembali langkahku menyusuri
tepian ini. Sejenak aku tersenyum, mengenang memori itu. Sejenak pula ku hela
nafas panjang. Terdengar dengkuhanku. Dengkuhan yang begitu sesak.
“Dimana, kau sekarang? Dimana kau sekarang? Dimana lambaian
tangan itu? Kemana pergi nya yukata pink itu?”
aku mulai lagi dan lagi menerawang saat saat masa laluku.
Aku terus terus mencarinya, berharap menemui dia. Seseorang yang sangat amat berharga
bagiku. Kuterjangi satu per satu pengunjung. Dengan sigap mataku terus terus
mencarinya. Dan dan telingaku, benar-benar kupasang. Berharap ada seseorang
yang memanggilku, memanggil namaku. Disini, di tepian sungai ini. Sama seperti
setahun yang lalu.
“Aitai aitai nda…. Jeongmal” tak terasa bulir bulir peluhku berjujuran.
“Aku lelah untuk mencarimu, bisakah kau menemaniku sebentar
saja untuk melihat Festival ini? Aku janji, setelah ini kau boleh pergi!!” gila
sungguh gila aku hanya berbicara pada langit. Menatap langit, berharap langit
sudi menurunkannya untukku
Tak ada jawaban. Aku tertunduk lemah. Sungguh lemah. Aku tak
berani menatap semuanya, apalagi menatap
pengunjung yang bersama pasangan-pasangannya yang hadir disini dengan wajah ceria dan
penuh gelak tawa bahagia. Aku benci itu semua!!
Ini tidak adil!! Kembalilah IU-ah aku mohon. Aku ingin membalas mereka
semua!! Aku juga ingin bahagia disini, bersamamu.
“tes tes tes” tak terasa, air mata membasahi pipiku. Aku
benar-benar bukan seorang namja lagi.
Aku menangis…..
-Flashback-
Chen POV
“ sukoshi
tsukarete futari michibata ni koshikaketara
tooku kikoeru ohayashi no ne hyururira narihibiku yozora ni saita ookina ookina nishikikan o” “Saat kita sedikit lelah, kita berdua duduk di sisi jalan Aku dapat mendengar suara musik di kejauhan, angin dan dawai-dawai bergema Sebuah mahkota brokat berkembang besar dan besar di langit malam”
Setelah kurang lebih 15 menit puas melihat opening hanabi. Kamipun berencana untuk duduk
sebentar di tepian sungai. Aku menggenggam tangannya. Masih sama, tangan yang
masih lembut dan hangat. Lantas kami mencari tempat yang cukup nyaman. Setelah
menemukan tempat itu kami duduk dengan
posisi dia bersandar di bahuku.
“Oppa, openingnya sudah selesai, dan 15 menit lagi akan
masuk ke acara inti. Kekeke!! Bagaimana
tadi? Apa kau sangat menikmatinya?”
“Ndee, chuae.... kau tidak salah aigoo benar-benar yeoppo na ^^”
jawabku
“Tuh kan!! Apa yang ku bilang!! Oppa sih meremehkanku”
“nde nde mianhaeyeo. Hmm IU, Bolehkah aku bertanya?”
“Weo opa?”
Aku memandanginya sejenak. Sayup-sayup kudengar alunan music
klasik yang mengalun lembut memecah keramaian hari ini. Malam semakin larut.
Dan begitu juga kebahagiaanku. Tuhan, tolong biarkan selamanya kita seperti
ini.
“mou sukoshi de
natsu ga owaru
futto setsunaku naru”
“Segera musim panas kan berakhir
Tiba-tiba menjadi menyakitkan”
Kulanjutkan kembali pertanyaanku…
“Ani, aku hanya ingin tahu, kapan kau pertama kali datang ke
festival ini?”
“Haha mungkin sejak aku dalam kandungan ummaku oppa. Umma dan Appa sering mengunjungi Festival kembang api.
Mungkin, itulah sebabnya aku jadi suka datang kesini.”
“Jinjja? Waah IU kau hebat keke!! Masih di dalam kandungan
saja kau sudah merasakan atmosfer disini!!”
Dia hanya tersenyum renyah.
“Nee oppa, berjanjilah kepadaku” ujarnya tiba tiba
“Mwo? Berjanji ? Berjanji apa?”
“Kau harus selalu selalu dan selalu menghadiri Festival ini. Terhitung mulai dari sekarang dan
selamanya. Bukankah kau menyukainya? ”
“Aiissh kau benar-benar aneh!! OK kalo itu yang kau inginkan. Tapi aku juga ada 1 syarat” “Mwo?....”
“Dan kau harus selamanya menemaniku melihat festival ini
IU-ah. Kau dan aku selalu bersama dalam Festival ini ^^ Janji?”
"sakasama no haato ga uchiagatteta ahaha tte waraiatte suki da yo tte kisu o shita" "Meluncurkan Hati yang kacau-balau kedalam langit Tertawa, “Ah-ha-ha” “Aku mencintaimu”, dan kita berciuman"
IU POV
“Dan kau harus selamanya menemaniku melihat festival ini
IU-ah. Kau dan aku selalu bersama dalam Festival ini ^^ Janji?”
Aku hanya menatap langit malam ini. Aku bisa mendengarnya.Sangat jelas. Yang aku
tak mampu hanyalah menjawabnya.
“Ah-ha-ha” aku hanya tertawa
Chen POV
Dia hanya tertawa, tawanya sungguh hangat. Sekali lagi semua
yang ada di dirinya begitu hangat. Bagaimana tidak, tangannya, senyumnya dan
kini tawanya.
“Daisuki desu” ku katakan kata ini sambil menatapnya
“Nado, saranghae” dia menjawabnya
Perlahan tapi pasti, kudekatkan wajahku ke wajahnya…… dan…
*chu~*
aku mengecup lembut bibirnya yang merah itu sambil
memeluknya
Satu lagi yang hangat darinya. Mungkin inilah yang
terhangat. Bibirnya.
Kami berciuman tetap dan tetap sampai hanabi itu kembali muncul di langit. Pertanda mereka ikut senang
menyaksikan kisah cinta kami. Dan di bawah hanabi
itu aku merasakan sesuatu yang
begitu berharga yang mungkin tak akan lagi ku dapatkan. Hanabi ini akan menjad saksinya.
*Flashback end*
Chen POV “mou wasureyou kimi no koto zenbu konna ni mo kanashikute dou shite deatteshimatta ndarou me o tojireba ima mo kimi ga soko ni iru you de” "Aku kan melupakan segalanya tentangmu Karena ini membuatku merasakan kesedihan Kenapa kita harus bertemu? Jika aku menutup mataku, ini seperti kau ada disini sekarang"
Sebentar lagi, akan dimulai opening festival hanabi tahun ini. Berharap di detik detik terakhir
kau datang.
1 detik, 30 detik, 1 menit
Nihil, tetap nihil.
“Aku akan melupakannya, aku akan meledakkan memori kita selama ini bersama ledakan hanabi ini. Kenapa kita harus bertemu jika akhirnya dipisahkan. Mengapa kau mengingkari janjimu dulu IU-ah Kau Pembohong!! Aku benci kau!!”
Kuatur nafasku yang mulai membara tak beraturan . Perlahan
kututup mataku. Sekali lagi, aku hanya bisa melihatmu saat aku
menutup mataku. Ya. Dalam khayalku. Fana benar- benar fana. Tuhan benar-benar
tidak adil. Aku ingin melihatnya saat membuka mataku. Bukan dalam pejamku!! Mengapa
saat ku menutup mata, semua semua tentang dia begitu terlihat jelas?
“amai toiki
binetsu o obiru watashi wa kimi ni koi shita sono koe ni sono hitomi ni kizukeba toki wa sugisatteku no ni mada kimi no omokage o sagashite” “Desahan manis, membawa sedikit demam, aku jatuh cinta padamu Dengan suara itu, dengan mata itu Sebelum aku sadari, waktu berlalu Tapi ku masih mencari wajahmu” Desahan itu, suara itu, senyuman itu dan mata itu tak akan ada yang bisa menggantikannya di hatiku bahkan di otakku.
*ctaar ctaar ctaaar*
Kulihat sang hanabi
mulai menampakkan wajahnya. Tak terasa opening Festival hanabi tahun ini telah dimulai.
Aku masih terus menantinya. Aku belum sadar juga, dia yang setahun yang lalu berada disampingku
sekarang telah lenyap.
Hanabi itu masih
sama, dia masih saja indah. Masih saja memukau dan masih saja berwarna warni
Tapi sungguh, keindahan itu tak akan sempurna selamanya. Kau
tahu maksudku kan?
Ragaku kian tak kuat untuk melihat, mengenang, memikirkan
itu semua. Tak kuat untuk tenggelam bersama indahnya hanabi ini. Tak terlalu kuat
untukku tenggelam dalam kebahagiaan sendiri. Aku tak mampu.
"hitorikiri de
miageru hanabi ni
kokoro ga chikuri to shite mou sugu tsugi no kisetsu ga yatte kuru yo kimi to miteta utakata hanabi ima demo omou ano natsu no hi o" “Aku memandang kembang api sendirian. Membuat tusukan menyakitkan di hatiku
Segera, musim berikutnya kan tiba.”
“Aku memandang kembang api fana itu denganmu. Ku pejamkan
mata. Sekarang aku masih memikirkan terus memikirkan dan akan memikirkan hari
musim panas itu. Di masa ini, namun masih dalam memori tahun lalu. Karena
dengan hanya disini, ditempat ini, aku bisa mengenangmu lebih dalam”
Didalam pejamku, kulihat dia
yang tersenyum kepadaku kulihat dia melambaikan tangannya kepadaku. Jauh jauh dan sangat jauh.
Pergi entah kemana. Tapi sayang,
dia hanya melambaikan tangannya dan pergi. Tak ada sepatah katapun terucap dari
bibirnya.
Goodye IU, semoga kau tenang disana.
-end-
RCL please ^^ gomawooo ^^ maaf kalo banyak typo atau kata-kata yang ga nyambung bahkan geje
(?) semoga feelnya dapet ya ^^ annyeong
-ivoner
2 comment[s] | back to top |